Hai DaSkywalker, Terima kasih telah memberikan argumen baru pada thread ini. Ya, saya benar-benar memahami bahwa saat ini lebih mudah untuk “meng-google” seseorang dibandingkan 20 tahun yang lalu. Sehingga membuat orang lebih berisiko untuk berpose telanjang. Sebagai imbalannya, saya meminta Anda untuk memahami kontradiksi yang melekat pada keinginan orang untuk “mengekspresikan diri mereka secara erotis” dengan mengekspos diri mereka di internet namun tidak ingin mengekspos diri mereka sendiri. Istilah yang tepat untuk menyebut perilaku tersebut adalah “malu-malu”. Jika Anda dapat menemukan cukup erotisme dalam hal ini, itu adalah hak prerogatif Anda. Namun saya akan menunjukkan semua komentar lain yang mengatakan bahwa menutupi wajah mengurangi separuh erotisme, bagi kami dan kemungkinan besar juga bagi modelnya. Maksud saya, tidak ada seorang pun yang mendapatkan apa yang mereka inginkan. Bukan modelnya dan bukan penontonnya: ada sesuatu yang hilang. Selain itu, “teknik” tidak memperlihatkan wajah Anda kemungkinan besar tidak akan benar-benar melindungi identitas Anda untuk jangka waktu yang lama. Siapa pun yang mengetahui model-model ini dan sedang menonton film porno kelas atas di internet akan mengenali mereka. Anda juga tidak perlu mengingatkan saya bahwa Petter dapat menghasilkan konten apa pun yang “dikehendakinya”. Itu wajar karena ini adalah situs pribadi. Mereka tidak hanya dapat mempublikasikan apa yang mereka inginkan, mereka juga memiliki kekuatan untuk mempublikasikan komentar yang mereka inginkan. Saya senang mereka memilih untuk terlibat dalam percakapan. Saya memiliki pendapat yang valid tentang model tanpa wajah. Sudut pandang ini dianut oleh banyak anggota lainnya. Hal itu kini telah diakui oleh Petter. Dia telah memberikan alasan atas tren ini karena dia memiliki pilihan untuk bekerja dengan model-model yang wajahnya tertutup atau tidak sama sekali. Itu jawaban yang cukup bagi saya untuk saat ini. Saya juga dapat membalikkan keadaan dan berkata, jika Anda tidak menyukai komentar saya, Anda juga “tidak perlu terlibat”. Mengenai menunjukkan pintu kepada saya, Anda tidak memiliki wewenang dalam masalah ini. Jadi saya tidak peduli dengan sikap ini. Sikap saya ke depan adalah sebagai berikut: menunggu konten yang lebih saya sukai dan inilah yang paling sering saya lakukan selama berlangganan. Sekali lagi, menurut saya tren faceless lebih memprihatinkan sehingga saya mengutarakan pendapat saya hingga didengar. Tentu saja saya tidak mengatakan bahwa saya kurang puas melihat wajah wanita. Saya berbicara tentang tidak adanya cukup banyak wanita yang bertindak erotis dalam kehidupan nyata bagi banyak pria di luar sana. Akhirnya, saya dengan tulus berterima kasih atas keprihatinan Anda.